Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro gelar pendampingan pembuatan QRIS bagi UMKM di Desa Jeruk, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen. Program ini diinisiasi oleh Dinar Anugrah Abiyyurifqi, mahasiswa Administrasi Bisnis.
Kegiatan pendampingan dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2024, bertujuan untuk memperkenalkan dan memfasilitasi penggunaan QRIS di kalangan UMKM, sehingga dapat meningkatkan efisiensi transaksi, memperluas jangkauan pasar, dan mendorong inklusi keuangan.
Dinar mengungkapkan QRIS dapat menjadi inovasi pembayaran digital yang sangat bermanfaat bagi UMKM. “Dengan QRIS, transaksi menjadi lebih cepat, mudah, dan aman. Kami ingin membantu para pelaku UMKM untuk dapat memanfaatkan teknologi ini sehingga bisnis mereka semakin berkembang,” jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, Dinar menjelaskan secara detail mengenai apa itu QRIS, manfaat penggunaannya, serta langkah-langkah pembuatan QRIS. Dinar juga membantu para pelaku UMKM dalam mendaftarkan usahanya dan mengajukan permohonan pembuatan QRIS.
Ibu Lastri, salah satu pemilik warung di Desa Jeruk yang menjadi sasaran dari program ini sangat berterima kasih atas berlangsungnya kegiatan yang dilakukan. Dirinya merasa terbantu, karena sebelumnya hanya menggunakan pembayaran konvensional. Ibu Lastri berharap transaksi dengan pelanggan dapat menjadi lebih mudah dan cepat.
Dengan adanya QRIS, UMKM di Desa Jeruk kini dapat melayani berbagai metode pembayaran digital, yang tidak hanya memudahkan transaksi tetapi juga meningkatkan kepercayaan konsumen. Penerapan QRIS telah membuat transaksi menjadi lebih cepat dan aman, serta mengurangi risiko kesalahan penghitungan uang.
Dinar juga memberikan modul dan panduan tertulis tentang penggunaan QRIS yang bisa digunakan oleh UMKM setelah program KKN berakhir. Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan UMKM di Desa Jeruk bisa terus berkembang dan berinovasi dalam menghadapi persaingan di pasar digital.